PENDEKATAN KOMUNIKASI ORGANISASI "HUMAN RELATIONS"
Human
relations dapat diartikan sebagai hubungan manusia ataupun
hubungan antar manusia manusia, dalam organisasi teori hubungan manusia ini
menekankan pada pentingnya individu dan hubungan sosial dalam kehidupan
organisasi. Manusia sebagai anggota organisasi adalah merupakan inti dari
organisasi sosial, manusia terlibat dalam tingkah laku organisasi. Tanpa
manusia organisasi tidak akan ada, oleh karena itu faktor manusia dalam
organisasi haruslah mendapat perhatian dan tidak dapat diabaikan seperti halnya
dengan teori klasik (Arni, 2011: 39).
Berdasarkan
paparan di atas dapat diartikan bahwa dalam organisasi tidak melulu hanya
dibutuhkan sebuah peraturan-peraturan, birokrasi, dan pembagian tugas-tugas
seperti yang dituangkan dalam pendekatan klasik, akan tetapi pendekatan lebih
kepada manusianya dalam organisasi tersebut juga menjadi sangat penting, karena
apapun itu yang menjalankan aktifitas dalam organisasi tersebut adalah manusia.
Karena itu hubungan sosial ataupun hubungan antar manusia di dalam organisasi
juga memiliki fungsi penting dalam kelancaran organisasi seperti yang
disebutkan dalam pendekatan human
relations.
Mengenai komunikasi dalam pendekatan human relations ini untuk konten
komunikasinya disebutkan bahwa:
In human
relations organizations, task-related communication still exists, but it is
accompanied by communication that attempted to maintain the quality of human
relationships within the organization—maintenance
communication (Miller, 2012:51).
(Di
organisasi human relations, tugas yang terkait komunikasi masih ada, tetapi ini
disertai dengan komunikasi yang berusaha untuk menjaga kualitas hubungan
manusia dalam organisasi — pemeliharaan komunikasi.
Penjelasan dari kutipan di atas dapat dipaparkan
sebagai berikut yaitu pendekatan human
relations dalam organisasi mengenai konten komunikasinya walaupun ada yang
sama dengan pendekatan klasik yaitu adalah mengenai komunikasi yang terjalin
karena suatu tugas dalam organisasi, akan tetapi di pendekatan human relations ini konten komunikasinya
juga terdapat komunikasi yang terjalin karena kedekatan dalam hal meningkatkan
hubungan antar manusia di dalam anggota organisasi tersebut.
Kemudian human relations mengenai arah komunikasinya
disebutkan juga, bahwa:
A human
relations approach does not eliminate this need for vertical information flow
but instead adds an emphasis on horizontal
communication. As discussed earlier in this chapter, human relations
theorists believe that an important aspect of need satisfaction is
communication among employees, so interaction that flows horizontally among
employees is just as important as downward communication in the accomplishment
of organizational goals (Miller, 2012:52)
(Pendekatan human relations tidak
menghilangkan pentingnya arus informasi vertikal tetapi sebaliknya menambahkan
penekanan pada komunikasi horisontal. Seperti telah dibahas sebelumnya dalam
bab ini, teori hubungan manusia percaya bahwa aspek penting dari kepuasan
kebutuhan komunikasi antara karyawan, sehingga interaksi yang mengalir
horizontal antara karyawan sama pentingnya dengan menurun komunikasi dalam
pencapaian tujuan organisasi)
Penjelasan
dari kutipan di atas dapat dipaparkan sebagai berikut yaitu pendekatan human relations dalam organisasi
mengenai arah komunikasinya adalah dalam pendekatan human relations tidak
menghilangkan akan kebutuhan arah informasi yaitu komunikasi vertikal dari
atas, tetapi menambahkan pada komunikasi horizontal juga. Dalam pendekatan human relations percaya bahwa kebutuhan
komunikasi antar karyawan juga menjadi aspek penting selain komunikasi ke bawah
dalam mencapai tujuan organisasi.
Sedangkan human relations mengenai saluran
komunikasinya disebutkan juga, bahwa:
In the human
relations approach, in contrast, face-to-face communication takes center stage.
This channel of interaction allows for more immediate feedback and more
consideration of nonverbal cues. Thus, face-to-face communication is more
appropriate for addressing the human needs emphasized in the human relations
approach
(Miller, 2012:51)
(Dalam pendekatan human relations, sebaliknya,
komunikasi secara tatap muka menjadi
yang utama. Cara komunikasi ini memungkinkan interaksi lebih banyak umpan balik
langsung dan juga isyarat nonverbal menjadi lebih banyak. Dengan demikian,
tatap muka komunikasi lebih tepat untuk menangani kebutuhan manusia yang
ditekankan dalam pendekatan hubungan manusia).
Penjelasan
dari kutipan di atas dapat dipaparkan sebagai berikut yaitu saluran
komunikasinya lebih ke arah tatap muka, karena komunikasi secara tatap muka
dapat memungkinkan untuk menerima umpan balik lebih cepat dan dapat diperkuat
oleh bahasa non verbal dari orang yang diajak berkomunikasi.
Terkait
pendekatan human relations mengenai
gaya komunikasi disebutkan juga bahwa:
A human
relations organization is likely to want to break down the status differential
between managers and employees as a means of satisfying social needs. Thus, it
is likely that informal communication—with less emphasis on titles, “business”
dress, and bureaucratized language—will be emphasized (Miller,
2012:53)
(Organisasi human relations ingin
memecah status diferensial atau perbedaan antara manajer dan karyawan sebagai
sarana untuk memuaskan kebutuhan sosial. Jadi, lebih kepada komunikasi informal
— dengan mengurangi penekanan terhadap jabatan)
Pada
kutipan diatas dapat dijelaskan bahwa gaya komunikasinya bertolak belakang
dengan pendekatan klasik yang lebih kearah komunikasi formal yang memperhatikan
mengenai standart kesopanan dan profesionalisme, dalam pendekatan human relations gaya komunikasinya
justru cenderung ingin memecah perbedaan status antara pimpinan dan bawahan
dalam hal sebagai sarana pemuas kebutuhan sosial.
Top 7 Casino Locations in Las Vegas, NV - MapYRO
BalasHapusFind the 문경 출장샵 closest casino to you using a Mardi 태백 출장샵 Gras Casino Map icon, with 3 nearby 경산 출장샵 casinos. Discover more nearby 성남 출장안마 casinos and book your stay. 경주 출장마사지